Panglima Thariq Bin Ziyad
Sejarah Panglima Thariq bin Ziyad
Asal-usul Thariq bin Ziyad tidak diketahui secara pasti. Namun menurut beberapa ahli sejarah seperti Syauqi Abu Khalil dan dikutip oleh Alwi Alatas, ada yang menyebutnya sebagai keturunan dari Bani Hamdan dari Persia, atau dari suku Lahm. Ada juga yang menyebutkan Thariq berasal dari bangsa Vandals. Namun, banyak sejarawan yang menganggap dia keturunan dari bangsa Barbar. Thariq lahir sekitar tahun 50 H. Menurut Alwi Alatas, Thariq berasal dari keluarga muslim dan sejak kecil telah dididik secara Islam oleh ayahnya pada masa kekuasaan Uqbah bin Nafi di Ifriqiya. Thariq bin Ziyad dikenal dalam sejarah Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto (Taric yang memiliki satu mata), adalah seorang jendral dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M.
Menurut pendapat lain, Thariq bin Ziyad adalah bekas budak Musa bin Nusayr. Di kisahkan bahwa setelah masuk Islam, mereka menjalankan agama Islam dengan baik. Oleh kerana itu, sebelum Musa pulang ke Afrika, beliau mengutus beberapa orang Arab untuk mengajar mereka Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Islam. Setelah itu Musa mengangkat Thariq menjadi penguasa daerah Tanja, ujung Maroko dengan kekuatan 19.000 tentara dari bangsa Barbar, lengkap dengan persenjataannya.
Pada musim panas tahun 711 M/92 H Thariq bin Ziyad berangkat menuju Al-Andalus.Thariq membawa 12.000 pasukan yang mayoritasnya adalah bangsa Berber. Hanya 300 orang dari bangsa Arab dan 700 orang dari bangsa Afrika. Pada tanggal 29 April 711, pasukan Thariq mendarat di Gibraltar (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, Jabal Tariq yang artinya Gunung Thariq). Setelah pendaratan, ia memerintahkan untuk membakar semua kapal dan berpidato di depan anak buahnya untuk membangkitkan semangat mereka:
أيّها الناس، أين المفر؟ البحر من ورائكم، والعدوّ أمامكم، وليس لكم والله إلا الصدق والصبر...
Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.
Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.
Thariq mengingatkan pasukannya agar beperang karena Allah Subhanahu Wata’ala, bukan karena amarah. Takutlah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, bukan kepada musuh. Jika sudah datang waktu shalat, kerjakanlah dan jangan meninggalkannya. Jangan pernah takut mati, sebab kematian Allah Subhanahu Wata’ala yang menentukan.
Pasukan Tariq menyerbu wilayah Andalusia dan di musim panas tahun 711 berhasil meraih kemenangan yang menentukan atas kerajaan Visigoth, di mana rajanya, Roderick terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 dalam pertempuran Guadalete.
Thariq bin Ziyad diangkat menjadi gubernur Al-Andalus untuk sementara. Ia bersama Musa bin Nusayr menegakkan hukum Islam di seluruh penjuru Semenanjung Iberia. Para pemimpin yang sudah menandatangani perjanjian damai dengan pasukan Thariq wajib membayar pajak tahunan dan mengakui kekuatan kekhalifahan Islam. Sebagai imbalannya, mereka diizinkan memiliki pemerintahan yang independen. Mereka juga dilindungi seperti warga lainnya.
Setelah beberapa saat menjadi gubernur Al-Andalus, Thariq bin Ziyad dipanggil kembali oleh khalifah Al-Walid ke Damaskus. Ia berangkat bersama Musa bin Nusayr pada September 714 M. Tahun-tahun akhir hidup Thariq bin Ziyad masih penuh misteri dan belum diketahui. Ia wafat tahun 720 M di Damaskus.
Dari kisah Thariq bin Ziyad ini kita dapat mengambil banyak pelajaran, salah satunya adalah sikap berani dan tidak gentar melawan musuh.
Panglima Thariq bin Ziyad mengatakan kepada pasukannya agar berperang karena Allah SWT. dan jika sudah masuk waktu shalat segeralah shalat jangan meninggalkan shalat. Walaupun sedang berperang Panglima Thariq bin Ziyad mengingatkan pasukannya agar selalu mengingat Allah dan tidak meninggalkan kewajibannya mengerjakan shalat. Atas izin Allah pasukan Thariq bin Ziyad pun berhasil menaklukkan Al-Andalus.
Komentar
Posting Komentar